RADIKAL BEBAS
v
PENGERTIAN
Radikal bebas ialah
molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak
stabil dan berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal
bebas merupakan molekul dengan elektron tidak berpasangan. Dalam pencarian
mereka untuk menemukan elektron lain, mereka sangat reaktif dan menyebabkan
kerusakan pada molekul sekitarnya. Namun, radikal bebas juga berguna karena
mereka membantu reaksi penting dalam tubuh kita terjadi dan dapat dimanfaatkan
untuk memproduksi obat-obatan, plastik yang dirancang khusus dan bahan inovatif
lainnya.
Radikal bebas yang
mengancam manusia ternyata berada di mana-mana, bisa di luar atau di dalam
tubuh. Radikal bebas berkontribusi terhadap berbagai penyakit kronis dan
penyakit degeratif seperti serangan jantung, alzeimer, stroke dan kanker.
Radikal bebas yang ada
di tubuh manusia berasal dari 2 sumber yakni endogen (dari dalam tubuh) dan
eksogen (dari luar tubuh). Eksogen yang berasal dari luar tubuh seperti polusi udara,
radiasi UV, sinar-X, pestisida dan asap roko. Radikal bebas endogen adalah
radikal bebas yang berasal dari dalam tubuh sendiri seperti autoksidasi,
oksidasi enzimatik dan respiratory burst.
Pada saat terjadi
infeksi, radikal bebas diperlukan untuk membunuh mikroorganisme penyebab
infeksi. Namun, paparan radikal bebas yang berlebihan dan secara terus-menerus
bisa menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi
terhadap lingkungannya, dan para akhirnya bisa menyebabkan kematian sel.
Radikal bebas yang bersifat reaktif bisa menyebabkan kerusakan sel, kematian
sel, mengurangi kemampuan adaptasi sel sehingga timbul gangguan atau penyakit.
Sebenarnya radikal
bebas diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu karena ia bagian dari sistem pertahanan
tubuh kita. Radikal bebas bertugas melindungi tubuh terhadap serangan dari
luar, misalnya virus penyakit. Namun, radikal bebas menjadi berbahaya jika
jumlahnya berlebihan. Radikal bebas yang berlebihan akan mengganggu produksi
hormon. Padahal hormon adalah generator dalam tubuh. Jika produksi hormon tidak
baik atau kurang, organ-organ tubuh pun otomatis tak baik juga.
Penyakit yang
disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang
sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung dan kanker.
Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan
antioksidan.
Radikal bebas yang
mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan struktur
DNA sehingga timbullah sel-sel mutan. Bila perubahan DNA ini terjadi
bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker. Tubuh manusia, sesungguhnya
dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk
menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Atau sering sekali, zat
pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup
dikonsumsi.
Penyakit yang
disebabkan oleh Radikal Bebas :
1.
Kanker
2.
Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
3.
Penuaan (Aging)
4.
Penyakit Neurodegeneratif (Alzheimer, Dimensia
/ pikun)
5.
Katarak, dll.
Zat anti oksidan
adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas.
Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang memiliki tingkat reaktif yang tinggi
dan secara alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam
tubuh.
Ada tiga golongan
antioksidan dalam tubuh yaitu :
a)
Antioksidan Primer : Berfungsi mencegah
pembentukan radikal bebas, misalnya transferin, feritin dan albumin.
b)
Antioksidan Sekunder : Berfungsi menangkap
radikal bebas dan menghentikan pembentukan radikal bebas, misalnya Superoxide
dismutase (SOD), Glutathion Peroxidase (GPx), Vitamin C, Vitamin E, Caroten,
dll.
c)
Antioksi dan Tersier atau repair enzyme :
Berfungsi memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh radikal bebas
v
JENIS RADIKAL BEBAS
Berikut merupakan
beberapa jenis radikal bebas:
1.
Polusi udara
Polusi dari kendaraan
bermotor, industri, asap rokok, mesin foto copy, pendingin ruangan, dan makanan
yang tidak sehat, merupakan sumber radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh
manusia. Selain itu, proses alami respirasi dan fungsi metabolisme yang buruk di
dalam tubuh, juga menjadi penyebab internal meningkatkan radikal bebas dalam
tubuh.
2.
Asap rokok
Oksidan dalam rokok
mempunyai jumlah yang cukup untuk memainkan peranan yang besar terjadinya
kerusakan saluran napas. Diperkirakan bahwa setiap hisapan rokok mempunyai
bahan oksidan dalam jumlah yang sangat besar, meliputi aldehida, epoxida,
peroxida, dan radikal bebas lain yang mungkin cukup berumur panjang dan
bertahan hingga menyebabkan kerusakan alveoli paru. Bahan lain seperti nitrit
oksida, radikal peroksil, dan radikal yang mengandung karbon ada dalam fase
gas. Juga mengandung radikal lain yang relatif stabil dalam fase tar.
3.
Radiasi UV
Matahari memancarkan
sinar dengan radiasi panjang gelombang dengan rentang yang sangat lebar, tetapi
yang masuk ke bumi dan mendapat perhatian khusus adalah sinar ultra violet yang
memiliki energi cukup besar yang dapat memicu bahkan menimbulkan radikal bebas
dalam tubuh terutama kulit.
4.
Pestisida
Pestisida kimia
merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Hal ini disebabkan pestisida bersifat polutan dan menyebarkan radikal bebas
yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti mutasi gen dan gangguan
syaraf pusat. Disamping itu residu kimia yang beracun tertinggal pada produk
pertanian dapat memicu kerusakan sel, penuaan dini dan munculnya penyakit
degeneratif.
5.
Respiratory burst
Sel fagositik
menggunakan oksigen dalam jumlah yang besar selama fagositosis. Lebih kurang
70-90 persen penggunaan oksigen tersebut dapat diperhitungkan dalam produksi
superoksida. Fagositik sel tersebut memiliki sistem membran bound flavoprotein
cytochrome-b-245 NADPH oxidase. Enzim membran sel seperti NADPH-oxidase keluar
dalam bentuk inaktif. Paparan terhadap bakteri yang diselimuti imunoglobulin,
kompleks imun, komplemen 5a, atau leukotrien dapat mengaktifkan enzim
NADPH-oxidase. Aktifasi tersebut mengawali respiratory burst pada membran sel
untuk memproduksi superoksida. Kemudian H2O2 dibentuk dari superoksida dengan
cara dismutasi bersama generasi berikutnya dari OH dan HOCl oleh bakteri.
6.
Obat-obatan
Beberapa macam obat
dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam bentuk peningkatan tekanan
oksigen. Bahan-bahan tersebut bereaksi bersama hiperoksia dapat mempercepat
tingkat kerusakan. Termasuk didalamnya antibiotika kelompok quinoid atau
berikatan logam untuk aktivitasnya (nitrofurantoin), obat kanker seperti
bleomycin, anthracyclines (adriamycin), dan methotrexate, yang memiliki
aktifitas pro-oksidan. Selain itu, radikal juga berasal dari fenilbutason, beberapa
asam fenamat dan komponen aminosalisilat dari sulfasalasin dapat menginaktifasi
protease, dan penggunaan asam askorbat dalam jumlah banyak mempercepat
peroksidasi lemak.
7.
Autoksidasi
Autoksidasi merupakan
produk dari proses metabolisme aerobik. Molekul yang mengalami autoksidasi
berasal dari katekolamin, hemoglobin, mioglobin, sitokrom C yang tereduksi, dan
thiol. Autoksidasi dari molekul diatas menghasilkan reduksi dari oksigen
diradikal dan pembentukan kelompok reaktif oksigen. Superoksida merupakan bentukan
awal radikal. Ion ferrous (Fe II) juga dapat kehilangan elektronnya melalui
oksigen untuk membuat superoksida dan Fe III melalui proses autoksidasi.
8.
Oksidasi enzimatik
Beberapa jenis sistem
enzim mampu menghasilkan radikal bebas dalam jumlah yang cukup bermakna,
meliputi xanthine oxidase (activated in ischemia-reperfusion), prostaglandin
synthase, lipoxygenase, aldehyde oxidase, dan amino acid oxidase. Enzim
myeloperoxidase hasil aktivasi netrofil, memanfaatkan hidrogen peroksida untuk
oksidasi ion klorida menjadi suatu oksidan yang kuat asam hipoklor.
9.
Olahraga berlebihan
Olahraga berlebihan
akan membuat tubuh membutuhkan suplai oksigen yang sangat banyak, sehingga
peningkatan ini akan memicu timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Jika gaya
olahraga semacam ini dilakukan dengan frekuensi yang sering, maka akan terjadi
penumpukan radikal bebas dalam tubuh. Peningkatan pembentukan radikal bebas
dalam aktivitas olahraga dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
yaitu oleh rusaknya jaringan otot akibat dari gerakan-gerakan yang bersifat
eksposif. Olahraga dengan intesitas tinggi dan durasi lama ternyata juga
terbukti dapat menimbulkan kerusakan sel. Konversi radikal bebas lemah
(superoxide) menjadi radikal bebas yang lebih merusak (hydroxyl) oleh akumulasi
asam laktat otot serta dari peningkatan metabolisme energi yang meningkatan
jumlah molekul oksigen (O2) di dalam tubuh.
10. Radiasi
Radioterapi
memungkinkan terjadinya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Radiasi elektromagnetik (sinar X, sinar gamma) dan radiasi partikel (partikel
elektron, photon, neutron, alfa, dan beta) menghasilkan radikal primer dengan
cara memindahkan energinya pada komponen seluler seperti air. Radikal primer
tersebut bisa mengalami reaksi sekunder bersama oksigen yang terurai atau
bersama cairan seluler.
v
DAMPAK RADIKAL BEBAS
1.
Kerusakan DNA
Seperti pada protein
kecil kemungkinan terjadinya kerusakan di DNA menjadi suatu reaksi berantai,
biasanya kerusakan terjadi bila ada lesi pada susunan molekul, apabila tidak
dapat diatasi, dan terjadi sebelum replikasi maka akan terjadi mutasi. Radikal oksigen
dapat menyerang DNA jika terbentuk disekitar DNA seperti pada radiasi biologis.
Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan
perubahan struktur DNA sehingga terjadi mutasi. Bila perubahan DNA ini terjadi
bertahun-tahun, maka dapat menjadi penyakit kanker.
2.
Penyakit kronis
Penyakit yang
disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu
bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang
sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung,kanker, katarak
dan menurunnya fungsi ginjal. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis
karena radikal bebas diperlukan antioksidan.
3.
Kerusakan jaringan
Pada umumnya semua sel
jaringan organ tubuh bisa menangkal serangan radikal bebas karena di dalam sel
terdapat sejenis enzim khusus yang mampu melawannya, tetapi karena manusia
secara alami mengalami degradasi atau kemunduran seiring dengan peningkatan
usia, akibatnya pemusnahan radikal bebas tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka
kerusakan jaringan terjadi secara perlahan-lahan.
v
PENCEGAHAN
1.
Konsumsi sayur dan buah
Buah dan sayur
merupakan sumber antioksidan terbaik. Antioksidan merupakan zat yang mampu
memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat
atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi
rendah. Antioksidan adalah senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek
berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit.
2.
Olahraga sesuai dengan keperluan
Berolah raga dengan
intensitas rendah dan hindari olahraga berlebihan. Olahraga teratur dan tidak
berlebihan dapat membantu mengatasi radikal bebas dalam tubuh. Tetapi
sebaliknya olahraga berlebihan akan membuat tubuh membutuhkan suplai oksigen yang
sangat banyak, sehingga peningkatan ini akan memicu timbulnya radikal bebas
dalam tubuh.
No comments:
Post a Comment