Mengikuti
Jejak Etnis Tionghoa Dalam Mengatur Keuangan
Tadi
saya membaca artikel yang menurut saya ini sangat menarik, makanya saya posting
ulang berdasarkan apa yang telah saya telaah..hehehe. berikut ini akan membahas
bagaimana sih cara orang yang hampir secara keseluruhan mempunyai mata sipit
ini mengatur keuangan mereka. Ini dia caranya :
1.
Hemat merupakan sebuah kebaikan
Menghargai uang dan berusaha selalu hemat
tidak bisa dilepaskan dari nilai kepercayaan masyarakat etnis Tionghoa. Dari 8
kebajikan yang dianut oleh pemeluk Konghucu di Tiongkok, nilai ‘Berbakti Pada
Orang Tua’ dan ‘Menjaga Integritas’ sangat dekat dengan nilai hemat yang
membuat masyarakat Tiongkok mampu mengatur uang yang dimilikinya. Berbakti
untuk orang tua adalah bagaimana seseorang bisa menjaga sumber daya yang
dimiliki keluarga demi kepentingan masa depan. Haram hukumnya seorang anak
membelanjakan harta keluarganya secara berlebihan. Jika ia belum mampu
memberikan sesuatu untuk keluarga, maka jalan terbaik yang bisa ditempuh adalah
dengan tidak menghamburkan harta kedua orang tuanya. Menjaga Integritas itu
dapat diartikan seperti, sesuatu yang tidak menjadi hak pribadi sama sekali
tidak boleh diambil. Walaupun, suatu hal sudah menjadi hal pribadi, seseorang
perlu menggunakannya dengan hemat dan hati-hati. Agar tidak memberikan dampak buruk
bagi orang di sekitarnya.
2.
Menabung sebanyak 50% dari penghasilan
Untuk menghemat mereka juga kerap menabung,
biasanya 50% dari penghasilan, langsung mereka tabungkan. Etnis Tionghoa
percaya bahwa dengan menabung setengah dari seluruh pendapatan yang mereka
punya dapat menjamin kelangsungan hidup ke depannya. Menggunakan uang sesuai
kebutuhan serta sikap enggan berfoya-foya inilah yang menjadikan etnis Tionghoa
selalu terjaga keuangannya. Haram hukumnya bagi etnis Tionghoa untuk memakai
uang secara berlebihan. Mereka sebisa mungkin akan mengelola keuangan agar
tidak ada yang digunakan secara sia-sia.
3.
Sebisa mungkin tidak melakukan yang
namanya hutang
Berhutang adalah hal yang tidak wajar bagi
etnis Tionghoa. Enggan berhutang ini juga didasarkan pada praktik penetapan
suku bunga yang sangat longgar oleh pemerintah Tiongkok. Pemerintah dapat
menaik-turunkan suku bunga
pinjaman sesuai situasi ekonomi. Kondisi ini membuat mereka menjadi
tidak aman di kala mereka melakukan pinjaman. Yang mereka takutkan adalah,
ketika kondisi ekonomi memburuk, suku bunga pinjaman ikut melonjak. Walaupun
mereka menggunakan kartu kredit,
akan tetapi, kerugian serta keuntungan sudah harus ditimbang seara matang.
Mereka menggunakannya hanya untuk yang sudah jelas jumlahnya seperti cicilan
atau belanja bulanan. Hal tersebut dilakukan agar menghindari pembengkakan
tagihan.
4.
Selalu menawar dan cermat sebelum membeli
suatu barang
Mereka tidak akan pernah ragu dan membuang
jauh-jauh gengsi untuk sekedar menawar harga sebuah barang yang diinginkan demi
mendapatkan harga yang paling masuk akal menurut mereka. Mereka paham cara
membelanjakan uang dengan cerdas. Untuk membeli suatu barang, mereka akan
memikirkannya jauh ke depan, seperti, spesifikasi terbaik terhadap barang yang
akan dibeli apakah sesuai dengan uang yang akan dikeluarkan nantinya, bagaimana
perawatan barang tersebut ke depannya. Mereka tidak rugi untuk membeli sesuatu
dengan sedikit lebih mahal karena pertimbangannya dengan biaya perawatan yang
akan jarang mereka keluarkan. Dibanding membeli yang lebih murah namun akan
lebih sering mengeluarkan biaya perbaikan.
5.
Manajemen keuangan yang konsisten
Point penting terakhir adalah konsistensi.
Dengan sikap konsisten, kelak kemapanan finansial pasti tercapai. Anda tidak
akan bisa bebas secara finansial jika hanya bertahan menabung dalam tiga bulan
awal saja dan sisanya Anda hidup dengan menghambur-hamburkan uang Anda.
Daripada membuang-buang uang, lebih baik Anda menggunakannya investasi. Jangan
pernah tergoda untuk hidup mewah jika Anda belum mampu untuk mencapai itu.
Yakin, dengan hidup sederhana dan cerdas dalam mengelola uang secara konsisten
Anda akan sampai pada kondisi keuangan yang mapan. Konsistensi, kerja keras dan
kecerdasan. Tanpa adanya hal-hal tersebut seberapa besar pun gaji yang Anda
terima, pasti akan habis begitu saja dan berakhir dengan sia-sia. Patutlah Anda
menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik itu dalam keseharian Anda ketika mengelola
keuangan.
Maaf untuk sumbernya saya lupa, mohon maklum. Terimaksih
sudah berkunjung.