LAPORAN
BIOLOGI
ENZIM KATALASE
NAMA
KELOMPOK :
DEWA
PUTU ARI LAKSANA (06)
MADE
AGUS RIDWAN UTAMA (03)
PUTU
AGUS SURYA ADNYANA (04)
KETUT
RIKA SASTRAWAN (16)
SMA N 2 SINGARAJA TAHUN
AJARAN 2015/2016
A.
Judul dan Tanggal
Praktikum
Judul Praktikum : Enzim Katalase
Tanggal Praktikum : Jum’at, 25 Sepetember 2015
B.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk memahami
cara kerja enzim katalase.
C. Dasar teori
Enzim adalah protein yang berperan
sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk
mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi
enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai
salah satu katalisator alami.
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel
manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah
satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang
terdapat pada tumbuhan. Enzim ini diproduksi oleh peroksisom dan aktif melakukan
reaksi oksidatif terhadap bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti
hidrogen peroksida (H2O2). Apabila H2O2
tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-sel.
Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi
substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja
secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan
terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein.
Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan
membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim
hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang
berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang
selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit
kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk
inaktivasi hydrogen peroksida.
Senyawa H2O2
dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi
membentuk radikal karena membentuk OH- . Enzim katalase merupakan
hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
Aktivitas enzim katalase :
1.
Aktivitas peroksidase, mengoksidasi
senyawa yang analog dengan substrat
2.
Aktivitas katalase, enzim ini mampu
menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau donor
electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau
akseptor electron.
2
H2O2 + enzim
katalase à 2 H2O + O2
3
Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH
lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan
atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini
disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas). Protein
akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas)
sehingga terdenaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim
yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.
Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga
mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim katalase,
semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim
berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
Konsentrasi substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan
tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi
substrat. Namun, pada saat semua sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan
substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.
D.
Alat dan Bahan
Alat Praktikum
1. Lumpang dan alu
porselin 5. Tabung
reaksi
2. Pipet tetes 6.
Gelas kimia
3. Pisau 7.
Korek api
4. Kertas label
Bahan
praktikum
1. Aquades 5. Jantung
2. HCI 6. Hati ayam
3. KOH 7. Daun pepaya
4. H2O2
E.
Cara Kerja Praktikum
1.
Buat kelompok dengan anggota 5/6 orang.
2.
Tiap kelompok menggambil alat dan bahan yang
diperlukan seperti : satu lumpang dan satu alu porselin,, 6 buah gelas kimia, 6
buah pipet tetes, 3 buah rak tabung reaksi, 9 tabung reaksi, 1 buah pisau
cutter, 6 buah kertas label, 500 cc aqudes, HCI, KOH, dan H2O2.
3.
Membuat ekstrak hati, ekstrak jantung, dan
ekstrak daun papaya dengan cara : hati ayam, jantung ayam, dan daun pepaya di
potong kecil-kecil dengan pisau kemudian dimasukkan ke dalam lumpang dan diulek
dengan alu serta tambahkan aquades masing-masing 20 cc.
4.
Ekstrak-ekstrak tersebut dituangkan kedalam 3
gelas kimia yang telah diisi label dimana pada kertas label tersebut di tulisi
ekstrak hati, ekstrak jantung, dan ekstrak daun pepaya.
5.
HCI, KOH, dan H2O2 dituangkan
kedalam 3 gelas kimia yang telah ditempeli kertas label berisi tulisan HCI,
KOH, dan H2O2 dengan volume 30 cc.
6.
3
tabung reaksi masing-masing ditetesi ekstrak daun papaya sampai ketinggian 1 cm
dan ditaruh pada arak tabung rekasi 1, 3 tabung reaksi yang lain ditetesin
ekstrak jantung sampai ketinggian 1 cm dan ditaruh pada tabung reaksi 2 dan 3
tabung reaksi berikutnya ditetesin ekstrak hati sampai ketinggian 1 cm di taruh
pada rak tabung reaksi 3.
7.
3 tabung rekasi pada rak 1, tabung pertama diisi
5 tetes HCI, tabung reaksi yang kedua diisi 5 tetes KOH dan tabung rekasi ke tiga
tidak diisi apa-apa, perlakuan yang sama dikerjakan pada tabung rekasi yang ada
paad arak 2 dan rak 3.
8.
Semua tabung rekasi baik yang ada di rak 1,2,
dan 3 diisi 5 tetes H2O2 dan diamati perubahannya, hasil
pengamatan dicatat pada format data.
9.
Semua tabung reaksi yang sudah diisi H2O2
, setelah 5 menit dimasuki dupa membara, diamati perubahannya dan hasil
pengamatannya dicatat pada format data.
10. Percobaan
selesai alat-alat dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula dalam keadaan
baik, bahan yang sisa dikembalikan seperti HCI, KOH dan H2O2 .
F.
Hasil Pengamatan
Macam Ekstrak
|
Nomor Rak Tabung
Reaksi
|
Nomor Tabung Reaksi
|
Perubahan
|
||||||
+ H2O2
|
Setelah Dimasuki
Dupa Membara
|
Keterangan
|
|||||||
Tidak Ada
Gelelembung
(-)
|
Ada Gelembung Udara
(+)
|
Banyak Gelembung
Udara (++)
|
Tanbah Terang (+)
|
Tetap (0)
|
Mati
(-)
|
|
|||
Daun Papaya
|
I
|
1
|
|
|
++
|
|
|
-
|
|
2
|
|
+
|
|
|
|
-
|
|
||
3
|
|
+
|
|
|
|
-
|
|
||
Jantung
|
II
|
1
|
|
|
++
|
+
|
|
|
|
2
|
|
+
|
|
|
|
-
|
|
||
3
|
|
+
|
|
|
|
-
|
|
||
Hati
|
Iii
|
1
|
|
|
++
|
+
|
|
|
|
2
|
|
+
|
|
|
|
-
|
|
||
3
|
|
+
|
|
|
|
-
|
|
G.
Pembahasan
1) Ekstrak Hati Ayam
Pada tabung 1, ekstrak ditambah H2O2.
Saat ekstrak diberi H2O2, terjadi banyak gelumbung
udara. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat dalam hati ayam
mengubah H2O2 menjadi H2O atau air, sedangkan
pada waktu dimasukkan bara dupa ke dalamnya, timbul bara api. Hal ini
membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi O2.
Pada tabung 2, ekstrak ditambah HCl dan H2O2.
Pertambahan HCl membuat ekstrak dalam keadaan menjadi asam. Kemudian
ditambah H2O2 ternyata timbul gelembung udara dalam
jumlah sedikit dan bara menjadi mati.
Pada tabung 3, ekstrak ditambah NaOH dan H2O2.
Penambahan NaOH di sini dimaksudkan untuk membuat ekstrak yang dalam
keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata
terbentuk gelembung udara yang sedang dan nyala api yang kecil.
2) Ekstrak Jantung
Tabung 1 ekstrak jantung ditambah H2O2.
Hasilnya timbul banyak gelembung
udara dan timbul nyala api.
Tabung 2 ekstrak jantung ditambah HCl dan H2O2
. Hasilnya timbul gelembung udara sedikit dan bara api menjadi mati.
Tabung 3 ekstrak jantung ditambah NaOH dan H2O2.
Gelembung udara yang timbul sedikit dan tidak terbentuk nyala api.
3)
Ekstrak Daun Pepaya
Tabung 1 ekstrak daun papaya ditambah H2O2.
Hasilnya timbul gelembung dan nyala api.
Tabung 2 ekstrak daun papaya ditambah HCl dan
H2O2. Hasilnya timbul gelembung sedikit dan bara api tidak menyala.
Tabung 3 ekstrak daun papaya ditambah NaOH dan
H2O2. Hasilnya terdapat gelembung sedikit tetapi tidak timbul nyala api.
I.
Kesimpulan
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan
H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2).
Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada kondisi asam maupun basa.
J. DAFTAR PUSTAKA
1.Buku
Biologi Kelas XII. Erlangga
No comments:
Post a Comment